Senin, 21 Januari 2013

HIV dan AIDS


PENGERTIAN HIV & AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.

Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti  SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.

AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.

Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.

GEJALA-GEJALA

1.                  Demam. Suhu tubuh mencapai 38 derajat Celsius dan biasanya diikuti sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan.
2.                  Nyeri Otot. Virus HIV biasanya menyerang kelenjar getah bening yang merupakan bagian dai sistem imun. Kelenjar ini berada di ketiak, paha dan leher, sehingga menyebabkan nyeri otot.
3.                  Ruam Kulit, Terdapat bercak kemerahan di sekujur tubuh.
4.                  Mual, Muntah, dan Diare.
5.                  Berat Badan Turun. Penurunan berat badan terjadi karena diare yang berkepanjangan dan penyerapan asupan gizi yang tidak maksimal.
6.                  Batuk Kering
7.                  Radang Paru-Paru
8.                  Kebas dan Rasa Kesemutan
9.                  Infeksi Jamur
10.              Perubahan pada kuku. Seperti mudah patah, rapuh dan perubahan warna.
11.              Berkeringat di malam hari.
12.              Mudah dan sering lelah.

CARA PENULARAN
1.                  Penularan melalui cairan darah
Virus Hiv Aids bisa menular melalui transfusi darah.  Biasanya melalui perantaraan jarum suntik yang tidak steril.  Penggunaan jarum suntik secara bersamaan namun ada salah satu penderita yang ikut memakainya.  Biasanya ini dilakukan oleh orang yang terbiasa mengkonsumsi Narkoba.  Oleh karena itu kita harus mewaspadai dengan benar mengenai jarum suntik ini.  Pastikan ketika menggunakan jarum suntik, gunakan yang masih baru dan steril serta sekali pakai.  Contoh pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah

2.                  Penularan Hiv Aids melalui sperma dan cairan Vagina
Cara ini adalah dengan penetrasi penis ke vagina tanpa alat pengaman.  Orang-orang yang sering ganti-ganti pasangan akan cenderung lebih mudah untuk tertular penyakit tersebut.  seks lewat anus juga akan berpotensi penularan virus tersebut.  Waspadailah orang yang sering kawin cerai berulangkali.

3.                   Penularan Hiv Aids melalui air susu ibu
Para ibu yang sudah terkena virus Hiv Aids kemudian hamil dan menyusui anaknya, kemungkinan besar anak tersebut akan tertular virus Hiv Aids.  10 kehamilan dari ibu yang terkena virus Hiv sekitar 3 anak yang lahir akan tertular.  Persentasenya sekitar 30%.

Virus Hiv Aids tidak akan menular dengan cara

1. Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
2. Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam renang.
3. Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
4. Lewat keringat, atau gigitan nyamuk








Tidak ada komentar:

Posting Komentar