ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan
dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan
gabungan yang memberikan laporan pada para pembeca informasi mengenai
operasional perusahaan secara global. Untuk dapat memenuhi hal tersebut,
laporan mata uang asing dari anak perusahaan yang dihitung dengan mata uang
asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk
perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya disebut translasi mata uang asing (translation).
Banyak permasalahan
yang berhubungan dengan translasi mata uanng asing muncul dari fakta bahwa
nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabilitas
nilai tukar, dikombinasikan denga perbedaan antara metode translasi mata uang
asing dan penangan terhadap keuntungan dan kerugiannya. Semakin mempersulit
untuk membandingkan hasil satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun
perbandingan dalam tiap periodenya.
Terdapat alasan dalam
tranlasi mata uang asing yaitu:
1. mencatat transaksi mata uang asing
2. memperhitungkakn efeknya perusahaan terhadap
translasi mata uang
3. berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Transaksi mata uang
asing, seperti pembelian produk dari cina oleh importir kanada, harus ditranslasikan
mata uangnya karena laporan keuangan tidak dapat dipersiapkan dari pembukuan
yang mengggunakan lebih dari satu mata uang.
Untuk tujuan pebukuan,
aset atau kewajiban mata unag asing dikatakan rentan resiko keuangan jika
tingkat perubahan pada laporan padanannnya mata uang induk perusahan.
Perhitungan terhadap translasi semacam ini sangat bergantung pada metode
translasi mata uang asing yang perusahaan gunakan.
Akhirnya kenaikan jumlah investasi internasional meningkatkan
kebutuhan untuk menyampaikan informasi pembukuan perusahaan yang berdomisili
pada satu negara kepada para investor di negara lainnya. Hal ini dibutuhkan
pada saat perusahaan menginginkan untuk membuat daftar saham perusahaan pada
translasi saham asing, dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan,
atau ingin mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan
kepada pemegang saham asing. Beberapa perusahaan jepang mentranslasikan lapoan
keuangan mereka dari yen jepang menjadi dolar AS. pada saat memberikan laporan
terhadap peminat dari amerika. Praktik ini sering kali disebut sebuah convenience
translation (translasi mata uang asing penyesuaian).
LATAR BELAKANG DAN
TERMINOLOGI
Translasi tidak sama
dengan konversi, yang adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain
secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneterr, seperti halnya
sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai
ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada
transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo
dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik
berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.
Transaksi mata uang
asing terjadi pada pasar spot, forward atau swap. Mata uang yang dibeli atau
dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari
kerja. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing dilakukan sederhana saja,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai ekuivalen mata uang domestik
diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata uang asing dengan kuotasi kurs langsung
dengan membagi saldo mata uang asing dengan kuotasi tidak langsung. Transaksi
pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang
dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa
depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari
kurs spot. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau
penjualan spot dan pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan.
Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari
tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing sembari dalam
kesempatan yang sama melindungi diri dari pergerakan yang tidak menguntungkan
dari kurs nilai tukar valuta asing.
EFEK
LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi dibawah ini
dapat digunakan untuk mentranskasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang merupakan translasi mata uang yang
berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau asaat
kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul. yang terakhir, kurs
rata-rata, yaitu nilai rat-rata biasa atau dengan pembobotan naik pada kurs
historis atau saat itu.
Kurs historis pada umumnya
menjaga padanannya biaya awal item mata uang asing dalam laporan keuangan
domestik.
TRANSASKI
MATA UANG ASING
Perbedaan karakteristik pada
transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang
asing.
Transaksi mata uang asing
mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain.
Untuk mengerti alasannya, pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang
fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak yang
berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan
untuk transaksi mata uang asing
1. Pada tanggal transaksi
diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian
yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan
secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
2. Pada setiap tanggal neraca,
neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada
pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
TERDAPAT
DUA CARA UNTUK MELAKUKAN PEMBUKUAN BAGI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSAKSI
Perspektif
Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
Perspektif
Ganda
Pada perspektif transaksi
ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari
penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman FAS
No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda untuk transaksi mata uang
asing.
TRANSLASI
MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi
secara internasioanal menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan aset,
utang, pendapatan, dan beban dalam mata uang domestik yang dinyatakan dalam
mata uang asing. Metode mata uang asing, seperti
Metode
Nilai Tukar tunggal
Metode nilai tukar tunggal ,
yang diketahui juga sebagai metode kurs saat ini, telah lama populer di
EropaMetode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga
saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada metode ini, laporan
keuangan operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri
Metode
Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda
mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asingnya
a. Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, aset lancar
yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancar ditranslasikan ke dalam
mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat
ini.
b. metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini juga menggunakan
skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang
sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini.
c. Metode Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi
mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut
hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode ini, item moneter seperti
kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu.
Kurs
saat ini yang Sesuai
Nilai tukar rata-rata sering
kali digunakan dalam laporan laba-rugi untuk kemudahan penggunaan. Nilai tukar
mata uang asing yang sesuai harus merefleksikan realitas bisnis dan ekonomi
sedalam mungkin. Nilai tukar pasar bebas untuk transaksi spot di negara di mana
akun yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk
menghitung nilai transaksi pada saat itu.
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional, perlakuan
akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur
translasi mata uang asing.Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mta
uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguan dengan pendekatan
hybrid pada keduanya
a. Penangguhan
b.Penangguhan dan Amortisasi
c. Penangguhan sebagian
d. Tidak ada penangguhan
Perkembangan
Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Praktik akuntansi mata uang
asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya
kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter
internasional
Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi
mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting
Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode
current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara
langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui
dalam pendapatan lancar.
1965-1975
ARB No.43 memperoleh beberapa
pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus
persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi
mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat
ini tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board opinion No.6
dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi
mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43
1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan
metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting
Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini
secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS
dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementaraFAS No. 8
ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis,
banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan
perusahaan.
1981-sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang
komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS
No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya
mengeluarkan statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
GAMBARAN
STANDAR NO.52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Tujuan translasi mata uang
asing dalam FAS No.8 berbeda secara substansi dari FAS No.52 FAS No.8,
mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan memberi syarat bahwa laporan
keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transasi mengikuti mata
uang yang digunakan induk perusahaan. Lebih jauh, mata uang fungsional
menunjukkan pilihan metode translasi mata uang asing yang digunakan untuk
tujuan usaha gabungan dan disposisi keuntungan dan kerugian nilai tukar.
Translasi
Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional dalah
mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya
ditraslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. Hasil keuntungan
dan kerugian traslasi mata uang asing diungkapkan dalam komponen yang terpisah
dalam ekuitas gabungan.Hal tersebut menjaga rasio laporan keuangan karena
dikalkulasikan dari pernyataan mata uang lokal.
Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan
adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing
tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara.
Seluruh keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses
translasi mata uang asing dimasukkan dalam perhitungan current-periode income
Translasi
saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin
akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang
fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan
akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode
kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan kurs saat
ini.
PERMASALAHAN
PERHITUNGAN
Para pengguna akun gabungan
harus mengerti beberapa permasalahan jika mereka ingin menginterpretasikan
dengan tepat efek keuangan akibat translasi mata uang asing. Beberapa
permasalahan tersebut adalah
a. Perspektif Laporan
b. Apa yang terjadi dengan Harga
Perolehan
c. Konsep Pendapatan
d. Laba Terkelola
TRANSLASI
MATA UANG ASING DI MANA SAJA
Penggunaan kurs kini untuk
mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan
berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat
yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan
dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu
dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada
pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba
akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio
pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar
negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian
inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten
dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan
keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS
sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili
dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai
konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut
akan ditranslasikan menurut kurs historis.
Sumber : Choi, Frederick D. S.
dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar