Rabu, 02 Oktober 2013

NGARAI SIANOK

Kalau berbicara masalah wisata, kali ini saya ingin membahas atau menceritakan salah satu tempat wisata yang ada ditanah kelahiran saya, yaitu Sumatra Barat. Rasanya jika  datang mengunjungi Sumatra Barat kurang lenkap  kalau tidak datang ke Ngarai Sianok. Lokasinya  berada  di tengah kota bukit tinggi dan menjadi perbatasan di Kota Bukit Tinggi, Kecamatan IV Koto, Kab Agam di Sumatera Barat Indonesia.

Ngarai Sianok merupakan lembah curam yang memiliki jurang sedalam 100 meter, dan membentang sepanjang 15 kilometer, dan lebar 200 meter. Ngarai Sianok adalah bagian dari patahan yang memisahkan Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang. Hasil patahan ini membentuk dinding yang curam, dan tegak lurus membentuk lembah yang hijau. 

 Saat berwisata ke Ngarai Sianok, saya berwisata dengan 3 orang teman saya, karna sudah lama tidak bertemu kami melepas rindu dengan berwisata  ke Ngarai Sianok.Sebelum masuk kengarai sianok, kita harus membeli tiket masuk, dengan harga 5000/orang. 


Udara disana sangat sejuk. Selain udaranya yang sangat sejuk, mata kita juga dapat dimanjakan oleh hijaunya Ngarai yang ditumbuhi oleh berbagai macam pepohonan, selain pepohonan Ngarai Sianok juga ditumbui oleh tanaman langka bunga raflesia dan obat-obatan lainnya. Namun sayang sekali, saat saya berkunjung kesana saya tidak bs melihat raflesia, karna saat itu belum  masuk musim raflesia untuk mekar. 

Selain mengunjungi ngarai sianok, saya juga mengunjungi “Great Wall” yang berada disekitar Ngarai Sianok. Kalau mendengar “Great Wall” pasti yang terbayang dibenak kita adalah tembok raksasa di Cina. Tapi sekarang, tidak perlu jauh-jauh datang ke Cina, cukup datang ke Koto Gadang  Bukittinggi, Sumatra Barat, kita sudah dapat berwisata ke Great Wall. 

Walaupun tidak sepanjang Great Wall yang ada di Cina, tapi dapat dipastikan pemandangan yang disajikan tidak kalah indah dengan Great Wall yang ada di Cina. Tembok dengan panjang kurang lebih 1,5 kilometer  dengan 1000 anak tangga in,i menyuguhkan pemandangan Ngarai Sianok yang indah.

Namun, saat berjalan di Great Wall, saya tidak bisa melanjutkan perjalanan sampai keanak tangga paling akhir. Setelah melewati jembatan gantung yang maksimal bisa dilewati oleh 10 orang, saya kembali turun kebawah. Karena tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanan.

Saya sempat beristirahat disalah satu pos yang disediakan, disana juga banyak pedagang kaki lima yang menjajakan barang dagangannya. Saya sempat berbagi pengalam dengan salah satu pedangan minuman disana. Saya bertanya, “ apakah bapak sudah pernah mendaki Great Wall sampai kepuncak?”. Lalu dia menjawab,” sudah pernah, walaupun sangat berat untuk sampai kepuncak tapi karna udaranya yang sangat sejuk, lelahnya jadi tidak terasa. Lalu dia juga menuturkan, “ tempat wisata ini harus dilestarikan, harus dijaga oleh anak-anak mudanya agar kelak anak cucu kita masih dapat menikamti keindahan NgaraI Sianok.

Selain Great Wall, disekitar ngarai sianok juga terdapat Lobang Jepang. Lobang bekas penjajahan zaman Jepang. Karna saat itu hari sudah beranjak sore, jadi saya tidak sempat untuk masuk ke Lobang Jepang, karna saya juga harus melanjutan perjalan pulang.

Sekian cerita pariwisata pariwisata, yang dapat saya ceritakan. Ini beberapa foto yang sempat saya ambil saat berada di Ngarai sianok. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar