Konsep-Konsep Koperasi
- Konsep Koperasi Barat
- Konsep Koperasi Sosialis
- Konsep Koperasi Negara Berkembang
ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9892/BAB+I.ppt
ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9892/BAB+I.ppt
shintaprastantidewi.blogspot.com/2011/10/konsep-koperasi.html
Aliran-Aliran Koperasi
- Aliran Yardstick
Dijumpai pada negara-negara yang berideologi
kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal. Koperasi dapat menjadi
kekuatan untuk mengimbangan, menetralisasikan dan megoreksi. Pemerintah tidak
melaukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah
masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak ditangan anggota koperasi sendiri. Pengaruh
aliran ini sangat kuat, terutama di Negara-negara barat dimana industry berkembang
dengan pesat. Seperti di AS, Prancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda Dll.
- Aliran Sosialis
Koperasi dipandang sebagai alat yang palin
efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan
rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak
dijumpai di Negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
- Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif
dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi
rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur
perekonomian masyarakat. Hubungan Pemerintah denagan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan
, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan
koperasi tercipta dengan baik.
ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9892/BAB+I.ppt
Sejarah Koperasi
Gerakan koperasi digagas
oleh Robert Owen (1771-1858) yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan
kapas di New Lanark, Skotlandia.
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut
oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton,
Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The
Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang
mengelola toko dengan menggunakan
prinsip koperasi.
Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara
lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang
sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan
oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc
mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang. Di Denmark
Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negri. Cita-cita Semangat tersebut selautnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada tahun 1908, Budiutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandshhe Cooperatiev.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yag bertujuan untuk memperjuangakan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi. kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Hingga saat ini kepedulian pemerintah terhadap keberadaan koperasi nampak jelas dengan membentuk lembaga yang secara khusus menangani pembinaan dengan pengembangan koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar
UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua
kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan
koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah
drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Setelah
Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia,
Bung Hatta pernah berkata “ bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada
pendidikan tentang Koperasi”.
Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :
1. mendirikan sentral
Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9892/BAB+I.ppt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar